Masih banyak orang menganggap, bahwa mainan adalah hal yang sepele. Banyak orang tua yang sekadar membelikan anaknya mainan, seperti robot-robotan hanya agar anaknya senang atau berhenti merengek. Banyak juga orang tua yang membelikan anaknya alat musik mainan agar anaknya kelak dapat menjadi musisi. Begitu banyak alasan-alasan yang kurang mendasar dari orang tua yang membelikan anaknya mainan. Dari pola ini dapat dipahami, bahwa masih banyak orang tua yang belum menyadari dan paham jika sebenarnya mainan anak bukan hanya sekedar mainan. Mainan bisa menjadi sebuah media untuk anak belajar dengan cara yang menyenangkan, tentunya dengan mainan edukatif.
Mainan Edukasi untuk Anak-anak
Sebagian orang tua mungkin sudah paham dengan istilah mainan edukatif. Pengertian yang biasa dipahami dari istilah ini adalah mainan yang dapat membantu anak meningkatkan kemampuannya, baik kemampuan fisik, pikir, logika, hingga psikososialnya. Pengertian seperti ini ada benarnya, walaupun membuat orang tua jadi berpikir, bukankah semua mainan adalah bertujuan untuk edukasi? Anggapan bahwa semua mainan memiliki nilai edukasi tentu ada benarnya. Namun demikian, beberapa mainan memiliki nilai edukasi lebih dibandingkan dengan mainan lainnya yang bisa dijadikan sarana belajar hingga sarana untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Misalnya, bola dapat berfungsi untuk melatih motorik anak, sedangkan bermain bola tangkap dapat membantu anak mempelajari percepatan benda pada pelajaran fisika.
Baca juga : Mainan Edukatif Modern yang Bisa Dimainkan di Rumah
Artinya, meski mainan tidak bisa menggantikan pelajaran sekolah, jika digunakan dengan benar mainan bisa menjadi sarana edukasi untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Mainan edukatif juga bisa melatih indra, motorik, hingga otak anak agar berkembang secara optimal. Oleh karena itulah, ketika memilih mainan untuk anak, orang tua perlu memilih mainan yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak terhadap suatu hal. Misalnya, tidak mungkin bayi mengerti huruf, maka jangan gunakan permainan alphabet pada usia balita. Pilihlah permainan yang bisa membantu anak mengembangkan motoriknya, misalnya puzzle bergambar mobil Daihatsu. Maka, selain asik bermain, anak juga belajar memecahkan masalah.